من قتل وزغة في أول ضربة فله كذا وكذا حسنة ومن قتلها في الضربة الثانية فله كذا وكذا حسنة لدون الأولى وإن قتلها في الضربة الثالثة فله كذا وكذا حسنة لدون الثانية وحديث جريرا فيه من قتل وزغا في أول ضربة كتبت له مائة حسنة وفي الثانية دون ذلك وفي الثالثة دون ذلك . رواه مسلم
“Barangsiapa membunuh cicak dengan sekali pukul, maka baginya 100 pahala, dan siapa yang membunuhnya dengan 2x pukul, maka baginya sekian pahala (di bawah yg pertama), dan bila membunuhnya dengan 3x pukul, maka pahalanya lebih sedikit lagi”. (HR. Muslim).
Jadi, binatang seperti cicak dianjurkan untuk dibunuh. Bahkan dalam hadits lain disebutkan bahwa cicak konon meniup-niup api yang disulut atas Nabi Ibrahim Alaihissalaam, dan Nabi sendiri menamainya sebagai Fuwaisiq (anak fasiq). Bahkan Siti Aisyah pernah terlihat memegang tombak di rumahnya, lantas saat ditanya, beliau menyebutkan hadits di atas, dan bahwasanya beliau sedang membunuhi cicak-cicak tersebut.
Adapun binatang-binatang yang boleh dibunuh adalah setiap binatang yang mengganggu. Dan ada binatang yang dianjurkan dibunuh, seperti anjing hitam, kalajengking, tikus, burung gagak, ular dan sebagainya. Tapi jika ular tersebut terlihat tidak di tempat yang biasa, alias asal usulnya meragukan, seperti yang tiba-tiba terdapat di tengah rumah, di kamar dan semisalnya, maka jangan langsung dibunuh, tapi suruh dia keluar atas nama Allah tiga kali. Kalau tidak mau, usirlah dia, karena dia adalah jin.
Wallaahu a’lam.
0 comments:
Post a Comment